Beranda | Artikel
Rahasia Hidupnya Hati Anda Syaikh Abdul Karim al-Khudair #NasehatUlama
Kamis, 26 Januari 2023

“Apa yang ada dalam benak Anda
tentang seseorang yang jika petunjuknya hilang dari diri Anda,
dan tidak ada walaupun sekejap mata,
maka hati Anda akan rusak
dan menjadi seperti ikan yang terpisah dari air
lalu diletakkan di atas panci?

Maka keadaan seorang hamba yang hatinya terpisah
dengan apa yang dibawa oleh para rasul
adalah seperti ini keadaannya, bahkan lebih parah!
Namun hal ini tidak dirasakan
kecuali oleh hati yang hidup.

Tidak ada yang merasakannya kecuali oleh hati yang hidup,”
demikian Ibnul Qayyim berkata.
Lalu dia berkata,
“Si mayat tidak akan menderita karena luka.”
Jika hati telah mati, maka tiada lagi faedahnya.
“Orang yang rendah diri akan terhina, …”
ini perkataan al-Mutanabbi,
“… dan si mayat tidak akan menderita karena luka.”

Lalu Ibnul Qayyim berkata,
“Jika kebahagiaan seorang hamba di dunia dan akhirat, ….”
“Jika kebahagiaan seorang hamba di dunia dan akhirat
terikat dengan petunjuk Nabi Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam,

maka wajib bagi orang yang menghendaki kebaikan bagi dirinya
dan mendambakan keselamatan dan kebahagiannya
untuk mengetahui petunjuk, biografi, dan segala yang terkait dengan beliau,

yang dengannya dia keluar dari kelompok orang yang tidak mengenalnya, ….”
“… yang dengannya dia keluar dari kelompok orang yang tidak mengenalnya,
dan masuk dalam golongan para pengikutnya,
pendukung setianya, dan kelompoknya.

Orang-orang dalam hal ini ada yang sedikit, ada yang banyak, ….”
Maksudnya ada orang yang memiliki sedikit ilmu tentangnya
dan ada yang memiliki banyak ilmu tentangnya.

“… dan ada yang terhalang,” Maksudnya ada yang tidak mengilmuinya sama sekali.
“… dan keutamaan ada di tangan Allah, yang diberikan kepada siapa saja yang dikehendaki-Nya.

Sungguh, Allah Maha Memiliki keutamaan yang agung.”
Betapa indah apa yang dikatakan oleh Sufyan bin ‘Uyainah
yang diriwayatkan oleh al-Khatib al-Baghdadi dalam mukadimah kitab
al-Jāmiʿ li Akhlāq ar-Rāwī wa Ādāb as-Sāmiʿi,

diriwayatkan dari Sufyan bahwa dia pernah mengatakan,
“Sesungguhnya Rasulullah Ṣallallāhu ‘Alaihi wa Sallam adalah standar agung.
Beliau adalah standar agung
untuk menilai segala sesuatu

berdasarkan akhlak, sirah, dan petunjuk beliau.
Segala yang bersesuaian dengannya adalah kebenaran
dan segala yang bertentangan dengannya adalah kebatilan.”

====

وَمَا ظَنُّكَ

بِمَنْ إِذَا غَابَ عَنْكَ هَدْيُهُ

وَمَا جَاءَ بِهِ طَرْفَةَ عَيْنٍ

فَسَدَ قَلْبُكَ

وَصَارَ كَالْحُوتِ إِذَا فَارَقَ الْمَاءَ

وَوُضِعَ فِي الْمِقْلَاةِ؟

فَحَالُ الْعَبْدِ عِنْدَ مُفَارَقَةِ قَلْبِهِ

لِمَا جَاءَ بِهِ الرُّسُلُ

كَهَذِهِ الْحَالِ بَلْ أَعْظَمُ

وَلَكِنْ لَا يُحِسُّ بِهَذَا

إِلَّا قَلْبٌ حَيٌّ

لَا يُحِسُّ بِهَذَا إِلَّا قَلْبٌ حَيٌّ

يَقُولُ ابْنُ الْقَيِّمِ

ثُمَّ قَالَ

وَمَا لِجُرْحٍ بِمَيِّتٍ إِيلَامُ

إِذَا مَاتَ الْقَلْبُ مَا فِي فَائِدَةٍ

مَنْ يَهُنْ يَسْهُلِ الهَوَانُ عَلَيهِ

يَقُولُ الْمُتَنَبِّي

وَمَا لِجُرْحٍ بِمَيِّتٍ إِيلَامُ

ثُمَّ يَقُولُ ابْنُ الْقَيِّمِ

وَإِذَا كَانَتْ سَعَادَةُ الْعَبْدِ فِي الدَّارَيْنِ

وَإِذَا كَانَتْ سَعَادَةُ الْعَبْدِ فِي الدَّارَيْنِ

مُتَعَلِّقَةً بِهَدْيِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

فَيَجِبُ عَلَى كُلِّ مَنْ نَصَحَ نَفْسَهُ

وَأَحَبَّ نَجَاتَهَا وَسَعَادَتَهَا

أَنْ يَعْرِفَ مِنْ هَدْيِهِ وَسِيْرَتِهِ وَشَأْنِهِ

مَا يَخْرُجُ بِهِ عَنِ الْجَاهِلِينَ بِهِ

مَا يَخْرُجُ بِهِ عَنِ الْجَاهِلِينَ بِهِ

وَيَدْخُلَ… أَوْ وَيَدْخُلُ… وَيَدْخُلُ بِهِ فِي عِدَادِ أَتْبَاعِهِ

وَشِيْعَتِهِ وَحِزْبِهِ

وَالنَّاسُ فِي هَذَا بَيْنَ مُسْتَقِلٍّ وَمُسْتَكْثِرٍ

يَعْنِي عِنْدَ أَحَدٍ عِنْدَهُ شَيْءٌ يَسِيرٌ

وَأَحَدٌ عِنْدَهُ شَيْءٌ كَثِيرٌ

وَمَحْرُومٌ أَحَدٌ مَا عِنْدَهُ شَيْءٌ الْبَتَّةَ

وَالْفَضْلُ بِيَدِ اللهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ

وَاللهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ

وَمَا أَحْسَنَ مَا قَالَهُ سُفْيَانُ بْنُ عُيَيْنَةَ

فِيمَا رَوَاهُ الْخَطِيبُ الْبَغْدَادِيُّ فِي مُقَدَّمَةِ

الْجَامِعِ لِأَخْلَاقِ الرَّاوِيِّ وَآدَابِ السَّامِعِ

عَنْ سُفْيَانَ أَنَّهُ كَانَ يَقُولُ

إِنَّ رَسُولَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ هُوَ الْمِيزَانُ الْأَكْبَرُ

هُوَ الْمِيزَانُ الْأَكْبَرُ

فَعَلَيْهِ تُعْرَضُ الْأَشْيَاءُ

عَلَى خُلُقِهِ وَسِيْرَتِهِ وَهَدْيِهِ

فَمَا وَافَقَهَا فَهُوَ الْحَقُّ

وَمَا خَالَفَهَا فَهُوَ الْبَاطِلُ


Artikel asli: https://nasehat.net/rahasia-hidupnya-hati-anda-syaikh-abdul-karim-al-khudair-nasehatulama/